16 Februari 2008

Berjodoh dengan Raket!

Seperti yang pernah dijanjikan, kali ini akan membahas mengenai raket atau alat pukul yang digunakan dalam olahraga badminton. Bagi yang serius bermain bulutangkis, sebaiknya pilih raket yang sesuai dengan karakter permainan Anda. Pilihan yang tepat, akan membantu permainan Anda.

Raket dengan teknologi yang dimiliki kerap menjadi faktor penting atlet bulutangkis. Teknologinyapun berkembang signifikan, dari semula menggunakan bahan material kayu hingga raket yang dikenal sekarang sudah menggunakan bahan aluminium atau titanium, dengan pertimbangan bahwa bahan aluminium lebih ringan hingga bisa memaksimalkan teknik pukulan.

Awalnya, pada zaman pertengahan, di Inggris dikenal sebuah permainan yang menggunakan shuttlecock dengan pemukul berupa dayung atau tongkat yang kala itu disebut battledores. Dayung atau tongkat tersebut digunakan untuk memulul shuttlecock dan menjaga agar tetap di udara serta mencegahnya menyentuh tanah.

Perkembangan pemukul yang belakangan dikenal dengan nama raket ini terbilang pesat, pada awalnya secara tradisional raket dibuat dari bahan kayu. Pemilihan bahan berikutnya adalah aluminium atau logam ringan lainnya. Kini hampir semua raket bulutangkis professional berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun sejumlahmodel rendahan alias bukan merk ternama, masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.

Komponen yang tidak lepas dari raket adalah senar. Senar menjadi salah satu bagian yang paling diperhatikan dalam bulutangkis. Jenis senar berbeda dan memiliki dan memiki cirri-ciri yang berlainan pula terhadap efek pantulan kok. Keawetan senar secara umum juga bervariasi tergantung intensitas pemakaian. Kebanyakan senar memiliki ketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Pemilhan senar raket ini tergantung kepada kapasitas pemain. Tentunya akan berbeda antara pemain amatir dengan yang sudah professional.

Sebagai panduan memilih raket, berikut adalah paparan ringkas spesifikasi dan istilah untuk raket bulutangkis standar. Spesifikasi berikut memang bukan patokan Standar Internasional, hanya sebagai pedoman umum saja.

1. Kelenturan Gagang (Stiffness of Shaft)
a. Medium (Fleksibel)
Pemindahan sebagian tenaga yang berpusat pada pergelangan tangan. Pemusatan energi untuk tungkai yang fleksibel saat raket diayun memberikan daya tolak lebih besar saat shuttlecock menyentuh raket. Jenis ini sangat baik untuk pertahanan (defensive) atau untuk mengontrol gaya permainan lainnya.

b. Stiff (Limited Flexibility)
Pemindahan tenaga yang memungkinkan dari pergelangan tangan. Tangkai jenis ini sangat dianjurkan untuk teknik permainan bertahan (defensive). Maupn permainan serangan (offensive).

c. Extra Stiff (Minimum Flexibility)
Pemindahan tenaga secara maksimum yang berpusat pada pergelangan tangan. Gerakan tangkai raket yang minimalis memberikan ketepatan yang lebih baik atas penempatan shuttlecock. Raket dengan tangkai jenis ini sangat ideal untuk teknik permainan serangan (offensive) seperti smashing, net kill dan sebagainya.

2. Bentuk Frame Raket
a. Conventional - Berbentuk Oval Standar.
b. Isometric - Berbentuk cenderung persegi (Square Head Share).

3. Komposisi Frame
a. Basis Material
- AluminiumHi
- Modulus Graphite
- Super Hi-Modulus Graphite
- Ultra Hi-Modulus Graphite
- Nano Carbon

b. Mesh
- Woven Kevlar
- Titanium Composite (Utility Titanium)
- Ultra Titanium
- GForceTi
- UltimumTi

4. Shaft Composition (Komposisi Gagang)
a. Bahan Baku
- Aluminium
- Hi-Modulus Graphite
- Super Hi-Modulus Graphite
- Ultra Hi-Modulus Graphite
- Nano Carbon

b. Mesh (join gagang dengan frame)
- Titanium Composite (Utility Titanium)
- Ultra Titanium
- UltimumTi

5. Bobot Raket
a. 2U (90-94g)
b. 3U (85-89g)
c. 4U (80-84g)

6. Panjang Total (frame tip – handle end)
a. Standard (665mm / 26.0 inches)
b. Long (675mm / 26.5 inches).

7. Ukuran Grip
a. Hi-Qua G2 – 3.25 inches, Tactic / Yonex G2 – 4.00 inches
b. Hi-Qua G3 – 3.50 inches, Tactic / Yonex G3 – 3.75 inches
c. Hi-Qua G4 – 3.75 inches, Tactic / Yonex G4 – 3.50 inches
d. Hi-Qua G5 – 4.00 inches, Tactic / Yonex G5 – 3.25 inches

8. Toleransi Tegangan Senar
a. Aluminium & Hi-Modulus Graphite Frames
- Main 18-20lbs (8-9kg)
- Cross 20-22lbs (9-10kg).

b. Super & Ultra Hi-modulus Graphite Frames
- Main 18-24lbs (8-11kg)
- Cross 20-26lbs (9-12kg).

9. Titik Keseimbangan dari Ujung Grip
a. 270-280mm = Head Light (Defensive)
b. 275-285mm = Neutral (All Round)
c. 285-295mm = Head Heavy (Offensive)
d. 295-300mm = Extra Head Heavy (Offensive)

Meski bukan patokan khusus, bagi para peminat bulutangkis, mungkin sudah saatnya memilih raket yang sesuai dengan kapasitas permainan masing-masing. Karena tiap pemain memiliki kemampuan berbeda. Jadi jangan salah pilih raket, percuma punya raket canggih dengan kualitas teknologi terbaru kalau ternyata tidak sesuai.

Sumber: Evi, Raket Bulutangkis Makin Manis.

Serba-Serbi Kock!

Apa itu kock?
Kalo yang belajar sejarah, pasti kenal dengan salah satu jendral belanda pada masa perang Diponegoro, yaitu jendral de KOCK.
Kalo yang sudah lihat Etravaganza, pasti tahu kenapa dinamakan kock. Karena menurut Ronald, semua bola itu bulat. Tapi kenapa untuk bola badminton bentuknya lain, sehingga orang banyak yang bertanya-tanya kok bentuknya gini? kok dari bulu? kok ... dan kok, akhirnya bola untuk badimnton dinamakan KOCK.
Tapi kalo yang ini benar-benar menurut versi badminton mania:
dinamakan kock karena bahan dasar yang digunakan untuk kepala bola badminton berasal dari pohon di hutan daerah mediterania yang bernama pohon cork. Sehingga disebutlah dengan KOCK. Kemudian diberilah nama resmi lengkapnya, SHUTTLECOCK, dimana shuttle dikarenakan sifat bola badminton yang meluncur.

Sekedar berbagi pengetahuan, kock untuk satu daerah dengan daerah yang lain adalah berbeda. Tergantung dari karakteristik daerah seperti ketinggian (apakah di dataran tinggi atau dataran rendah) dan iklim (apakah di daerah tropis ataupun sub tropis). Disamping itu musim juga akan sangat berpengaruh terhadap pemilihan kock, seperti musim panas atau musim dingin. Dibawah ini adalah pembagian kock menurut suhu dan kecepatannya.

Kock berdasarkan suhu dibagi menjadi 7 yang tergantung dari suhu atau temperatur daerah yang akan digunakan, yaitu :
Jenis 1, untuk temperatur diatas 33oC
Jenis 2, untuk temperatur 27 - 33oC
Jenis 3, untuk temperatur 23 - 27oC
Jenis 4, untuk temperatur 17 - 23oC
Jenis 5, untuk temperatur 12 - 17oC
Jenis 6, untuk temperatur 7 - 12oC
Jenis 7, untuk temperatur dibawah 7oC

Kock berdasarkan kecepatannya dibagi menjadi 5 yang tergantung dari beratnya, yaitu :
Tipe 1, untuk lambat (7.5 gr)
Tipe 2, untuk agak lambat (7.6 gr)
Tipe 3, untuk menengah (7.7 gr)
Tipe 4, untuk agak cepat (7.8 gr)
Tipe 5, untuk cepat (7.9 gr)

Jadi jangan harap kock yang bagus pada saat digunakan di daerah tropis, akan bagus juga pada saat digunakan di daerah sub tropis. Semua tergantung dari banyak hal, tetapi yang terpenting harus disesuaikan dengan anggaran dan tetap bisa main badminton. Lain kali akan diulas mengenai raket sebagai bahan referensi, agar sesuai dengan karakter masing-masing pemain.

(disarikan dari berbagai sumber)

What's going on with BADMINTON?

Badminton is a harder sport than you think. A lot of people have the image that badminton is the sport played in the park. But it is wrong. Badminton is the sport that the speed of a ball is the fastest of all ball games. We use a racket and a shuttlecock. When the shuttlecock is hit with the racket, the maximum speed is more than 300 kilometers per hour. Also the speed of the shuttlecock changes violently because the shuttlecock is susceptible to air resistance. Therefore it is difficult to forecast the movement of the shuttlecock. You need high skills of using a racket and good footwork. You also need the power to move quickly and the power to keep moving for a long time. It is hard for beginners to play badminton as they have to forecast a movement of an opponent move in the narrow court quickly and control the shuttlecock exactly. But if you acquire the skills of badminton, you will like badminton more. Will you try this challenging sport?